Selasa, 17 Februari 2009

Kaulah Malaikatku

Ibu..
Sudah lelapkah engkau dalam mimpi?
Sudah damaikan melapskan penat seharian?
Sudah mimpikan dalam keheningan malam?
Ibu..
Bagimana aku bisa tak merindukanmu?
Bagaimana aku bisa tak peduli padamu?
Bagaimana mungkin aku tak anggap keadiranmu tidak ada?

Engkau Nafasku,
Engkau penenang ketika aku kesakitan
Engkau bagai Es yang sejukan aku ketika pilu
Engkau hidup disetiap jenggkal nadiku
engkau mutiara tiada tanding

Bolehkah aku melihatmu tersenyum
Bolehkah aku memelukmu dan bilang aku sangat merindukanmu
Bolehkan aku meminta maafkan anakmu ini
Maafkan aku ibu,
aku tahu engkau sedih
aku tahu engkau menangis
Tapi yakinlah ibu,
Engkau ibu yang paling mulia bagiku
Setiap keringatmu adalah permata yang akan mengantarmu ke surga
Setia tetes airmatamu adalah butiran cahaya
cahaya kala kalau kau merasa dunia ini gelap
Cahaya yang akan membuatmu bahagia selamanya

Tidak ada komentar: