Selasa, 15 November 2011

Ketika Putri Kecilku Mulai Tengkurep



Melihatnya setiap hari tiada pernah bosan, senyumnya yang manis seolah meruntuhkan hatiku..
benar adanya, putri kecilku yang selalu membuatku berharga menjalani waktu demi waktu hidupku, gemas selalu ingin menciuminya walau terkadang selalu marah tak jarang pula hanya diam dan tertawa..

Ketika sebayanya sudah tengkurap, kok putriku belum hehe.. sempat membuatku khawatir, mungkinkah perkembangannya lambat.. wajar pengalaman yg serba pertama menjadi bunda..:)..

Kulihat wajah putriku yg selalu mempesonaku, seraut wajah tanpa dosa yg selalu menyejukkan hatiku.. akhirnya kutuntun dia tengkurep awalnya dia ga suka, nangis..(kasiannya..:))..

suatu hari kasur yg biasa buat dia main aku jemur, maklum udah lama ga terjemur dah kena ompol dimana2, ampunlah baunya xixixi.. dengan tempat baru, hanya alas karpet tipis.. kubantu tengkurep lagi..

aihhh anak pandai, sepertinya mau belajar sendiri.. dengan susah payah..
sampai akhirnya menangis karena perjuangannya belum berhasil..

dan Horeee... pagi ini putriku sudah tengkurep...
tanpa kubantu.. SELAMAT ya Nak... perjuanganmu kmren ga sia-sia..
sekarang punya posisi baru ya, ga terlentang melulu...
Kami sayang kamu Nak..(Alvira Putri)... always...

Kamis, 23 Juni 2011

:: Menanti Kehadiran Buah Hati Kami..(Bag 2)


Tanggal 21 Mei 2011 pun terlewati sudah, dengan perasaan yang tak karuan bentuknya, dengan perasaan yang entah bagaimana melukiskannya, sungguh ingin sekali segera melihatnya hadir di antara kami.
dan seprti biasa pula kujalani rutinitasku menyambutnya bersama suami tercinta, jalan pagi yang kini agak jauh rutenya, dengan tujuan supaya mudah persalinannya.

Ketidak tenangan ini membuatku dan suami resah, akhirnya kami putuskan cek up ke tempat lama, dan alhamdulillah kandunganku baik-baik saja, dan alhamdulillah lagi dokternya memberi tenggang waktu sampai tanggal 28 baru deh setelah itu ambil tindakan.

Kami pulang dari RS dengan perasaan sedikit tenang, walaupun masih bener2 khawatir dengan ini smua, tak henti doa kami panjatkan berserah diri padaNya, apapun yang terjadi bener2 kami ikhlaskan.

Hingga akhirnya hari Rabu,25 Mei 2011 aku mengalami Flek, yang katanya salah satu tanda2 mau melahirkan, di sertai beberapa tanda lainnya, ku ceritakan sama suamiku dan dia sungguh khawatir, namanya pengalaman pertama semua serba bertanya dan kebingungan. dan hampir semua saran segera ke RS. pasca kejadian itu aku masih biasa saja, ga ada tanda2 seperti kata dokter juga kata temen2 lainnya. akhirnya kami putuskan Ke RS setelah magrib. dan tak berapa lama aku di cek sama Bidan karena dokter ga ada, maklum bukan jam dokter praktek.

Hmmm kata bidan seharusnya dah bukaan tapi kok belum katanya, ya sudah deh bersama suami bidan memintaku mengisi formulir seabrek dan dengan persetujuan suami akhirnya aku harus langsung menginap dan di induksi.

Bismillah, masuk ruang.. satu2nya ruang yang tersisa di RS ini, karena kebanyakan dah di boking sama yang mau persalinan Cesar, Kamar SADEWA 1, ruang yang sempit dan terdiri dua pasien. pukul 20.00 WIB proses induksi di mulai, di tensi darahnya, dan jreng.. induksi baru bekerja 2 jam kemudian, pukul 22.00 mulai ada reaksi mules yang datang setiap 10 menit sekali hingga 5 menit sekali,padahal baru induksi pertama tapi sudah sakitnya hehe.. (Manja.com).

D
etik demi detik kulalui ditemani suamiku yang tak sedetikpun memejamkan mata disampingku, duduk dikursi di samping tempatku berbaring. Ketika kami datang ini satu satunya kamar yang masih kosong untuk pasien, alhamdulillah ga di taruh di ruang senam karena kehabisan kamar (hehe...).. Waktu terlewati sampe jam kontrol pasien tepatnya jam 3an.. aku di tensi dan Pemeriksaan Dalam, untuk mengetahui sudah pembukaan atau belum.. dan ternyata baru bukana 1/2 (Ya Allah.. padahal sudah 8 jam terlewati)

Selang 30 menit aku di induksi yang kedua, dan tidak harus menunggu reaksi lama untuk kontraksi.. sudah rutin dan rasanya lebih sakit, dan bener bener suamiku tak pernah meninggalkanku selain sholat, dia juga ga bisa makan sepertiku.. hehe,
pukul 9 pagi Perawat PD lagi,Hehe.. baru bukaan 1..Alamak lama Kali, Padahal dah kayak gini rasanya.., Dokter bilang kalau sampe sore ga nambah2 bukaannya makal di cesar,OMG..Lemeslah sudah, dah ga ada lagi yg aku pikirkan, perasaan dah campur aduk, cuma istiqfar tak henti terucap, kuminta suamiku sholat Hajat, dhuha atau apa saja yang bisa membuat kami tenang.

Pukul 11 aku dah ga kuat,pingin Ngeden ga karuan, dah ditahan tahan padahal.. akhirnya suamiku manggil perawat lagi,PEmeriksaan dalam lagi.. Dan syukur alhamdulillah..
Maha Besar Allah dengan segala KemuliannNya..
Maha Pendengar setiap doa doa hambaNya..
JanjiNya sungguh pasti, sudah bukaan 3.. Semangat Bisa lahir normal kembali membara dalam dadaku, semangat 45 seolah memenuhi ragaku, walau ga kuat menahan rasa sakitnya, sampe aku tak mempedulikan ayah ibuku sudah datang menemaniku..:) Jauh2 dari sragen, tentu saja ingin ada diproses kelahiran cucunya yang pertama..:)

Detik waktu seaakan sangat lama bagiku,kontraksi yang semakin luar biasa (maklum belum pernah merasakannya..:)), hanya jeda 3 detik saja bisa lega, kembali lagi kontraksi.. tak henti henti istigfar, ayat kursi, sholawat, apa saja yang bisa ku ucapkan, agar tidak fokus pada sakitnya.suamiku yang sungguh luar biasa ada selalu bersamaku disaat2 kehadiran putri kami,tak lepas tangannya menggegamku, seolah ingin merasakan sakitnya.

Waktu berjalan dan aku sungguh tak kuasa lagi menahannya, seolah ingin keluar putri kami ini, padalah sudah ku tahan sekuatku.. dan
pukul 2 lewat aku masuk ruang persalinan, serasa difilm film yang pernah kulihat (lebay.com). sampe ruang persalinan, dinyalakan lampu, infus di pasang dan meleset, kahirnya coblos sana sini untuk jalan infusnya..lah bagaimana lagi dah ga tahan ni perut mulesnya, 4 perawat siap siaga, dan PD sudah pembukaan 9 1/2 katanya, dan itu artinya nunggu sebentar lagi untuk pembukaan lengkap. dan suamiku masih setia menemaniku, mempraktekkan menarik nafas panjang dan menghembuskanya perlahan2, ku ikuti saja gerak suamiku walau aku ga kuat dan sudah ngeden aja dari tadi, keluar darah, dan byurr entah itu apa yang keluar.

Dokter yang biasa menanganiku selama kehamilan datanglah sudah, sepertinya dah mau mulai ni action ngeden2 yang ga bisa kutahan2,4 perawat disamping kanan kiriku, dan bua ays (panggilan dokterku) tepat di depanku, suamiku disamping kananku, mengusap rambutku. 1,2, 3, dokter memberiku aba2 untuk ngeden, dan hayah.. hampir saja keluar putriku aku ga kuat, nafas hampir habis dan 4 kali berhenti sampe putriku keluar.. dan.. suara tangis bayi mungil kecil menggema di ruangan persalinan itu. subhanallah.. putriku sangat cantik.. Alhamdulillah ya Allah.. akhirnya kami bisa melihatnya hadir di antara kami.
Pukul 13.23 WIB putriku lahir, dengan BB 3050 gr, PJ 49 cm..:)

Seolah hilang rasa sakit sejak semalam, seolah hanya ada kebahagiaan menaungi hati ini..

Belum sampai disini ceritanya, setelah putriku keluar, seakan plong.. lega.. disusul ari ari, ga tahulah apa saja yang keluar.. langsung kempeslah perut..
Masih lemas tapi sungguh pengalaman yg luar biasa, sembari merilekskan badan, aku masih sempat sms an, buka facebook walau belum nyetatus (tetep ngeksis). 2-3 jam istirahat di ruang persalinan aku pikir sudah selesai prosesnya,datang 2 perawat mengahmpiriku membersihkan darah2 yang begitu banyak, belepotan dimana mana, mb. ditahan ya aku ambil kasanya.. ups. huaaaaa.. ini malah sakitnya.. baru ini ni aku malah menjerit.. 2 kasa di ambil.. dibersihkan semuanya, ups pingin pipis dari tadi tapi ga bisa kluar, akhirnya dimasukkan lah selang agar aku bisa pipis.. alamak jang...pasrahlah..dan perawat satunya membantuku memakaikan baju dan semua keperluanku dan aku sudah boleh kembali ke kamar.

Dengan senyum,didepan kamar sudah ada bapak, ibu, mertua, ponakan dan beberapa teman yang menjenguk.. hihi..
selesailah sudah perjuangan.. selang beberapa lama, putriku dibawa suster di kamar..
subhanallah benar2 putri yang cantik, Sekian lama menunggu kehadirannya.. kini kami bisa memeluk dan melihatnya.

Terima kasih ya Allah..
Sungguh ini tak akan terjadi tanpa ijinMu..
Sungguh ini tak bisa kulewati dengan mudah tanpa pertolongan dariMu..

Selamat datang putriku..
Semoga menjadi anak yg soleha yang selalu mengingatMU kapan saja dimana saja,
Menjadi anak yang sehat dan cerdas,
Cantik hati dan fisiknya..Amin..



Kamis, 19 Mei 2011

:: Menanti Kehadiran Buah Hati Kami..(Bag 1)

Seperti biasanya pagi ini kami siap-siap untuk jalan pagi, bersama suami tercinta tentunya, Melewati rute yang sama setiap paginya, dan hampir ga ada perubahan. kami bertemu dengan orang yang sama di waktu yang sama pula. dengan bapak yang ramah yang hampir setiap bertemu dengan kedua anjingnya selalu menyapa kami, atau dengan ibu ibu penjual jajanan yang habis subuh sudah menggelar dagangannya.

Seperti biasanya pula, perasaanku masih ga tenang menunggu kehadiran calon anak kami, namun ku usahakan setenang mungkin dengan tersenyum dan selalu berprasangka baik padaNya, PadaNya yang memiliki seluruh hidup kami.

Mungkin terlalu berlebihan tapi sungguh itu yang aku rasakan sekarang, pengalaman pertama melalui hari hari menjadi calon ibu. Perasaan bahagia segera ingin melihat wajah putri kami (Kata dokter si cew hasil USG nya..:) ), namun terselip cemas, deg degan yang luar biasa. ya mungkin wajar untuk pengalaman pertama dan semua yang pertama.

Tak jarang bermimpi dia sudah hadir di antara kami, mungkin karena saking rindunya ingin melihatnya, kalau sudah begitu ku ajak deh calon anakku bercakap2, hehe walaupun aku tak tahu dia mengerti atau tidak, masih saja aku mengajaknya berbicara. dan mungkin saja dia tahu, karena setiap ku ajak bicara dia selalu membri respon tendangan dalam perutku yang semakin membuncit. walaupun aku tak mengerti dengan responnya, aku yakin dia tahu apa yang aku bicarakan padanya.

Periksa di dua rumah sakit yang berbeda dan memberi HPL yang berbeda, sebenarnya tidak masalah buatku yang penting dia sehat dan lahir dengan selamat jika sudah waktunya. i wish.. dan selama itu pula aku selalu berdoa dan tak henti memohon pertolongan serta kemudahan supaya lancar nantinya. amin..

Tanggal 25 April 2011 kakak Iparku melahirkan seorang putri yang cantik, dan di hari yang sama sahabatku juga melahirkan seorang putra yang tampan, yang perkiraan dokter maju ternyata. bahagia mendengar beritanya, senang melihat mereka sehat semuanya lahir dengan normal, walaupun sahabatku harus di pacu karena ketubannya sudah pecah duluan. tapi alhamdilillah semua sudah baik baik saja berkat pertolonganNya tentunya.

Sejak hari itu sudah ku siapkan mentalku hehe.. walaupun aku tak tahu kapan dia hadir diantara kami, tapi aku sudah kapan saja dia akan hadir. segala hal mulai kupersiapkan dan insyaallah sudah siap dan cukuplah untuk menyambut buah hati kami yang pertama.

Hari demi hari berlalu, sampe Hari perkiraan lahir sudah tiba. dan belum ada tanda-tanda dia akan lahir. ku utarakan ini dengan dokterku dulu yang memberikan perkiraan lebih dari 1 minggu setelah hari itu, dan jawabannya membuatku tenang. alhamdulillah, sedikit tenang, memberikan banyak masukan. dan beliau sekarang masih Di Luar Nergeri..:)

Harusnya hari itu aku cek up, tapi berhubung suamiku lagi ada kerjaan ku tunda dulu sampai suamiku sempat hehe.. tidak mau ambil resiko. kuperiksa lagi hari rabu HPL+3 dari perkiraan dokter yang sekarang di RS yang berbeda.di antar suamiku yang ijin sebentar di sela sela pekerjaannya. antri no 17. waa rame sekali hari ini di RS, Perawat cuma satu yang mondar mandir asisteni dokter dan tensi darah, kasian mbaknya hehe.. yang pada akhirnya membuat antrian semakin panjang dan lama.

akhirnya giliranku tiba, hari itu memang sudah kenceng2 perutku, mungkin karena kelamaan berdiri dan lama jalan paginya jadinya membuat perutku kenceng2 pas di RS, pas di usg masih kenceng akhirnya dokter melakukan PD, dan ternyata belum ada tanda-tanda. alhamdulillah semua baik, anaknya masih aktif bergerak dalam perut buncitku, posisinya masih bagus dan ketubanya masih banyak. dan BBbya mencapai 3,1 sekian.. "waah gehde ya dok" kataku, dokter bilang gpp masih normal kok ini. dokter yang selalu membuatku tenang ketika aku berkonsultasi dengannya.

Dokter bilang akan menunggu HPL+7 dan kalau sampai HPL+7 belum lahir mau dilakukan tindakan. ya Allah lemaslah badanku, sudah ku bayangkan betapa sakitnya di induksi atau dipacu (yg katanya 2 kali lipat sakitnya dari kontraksi biasa, hehe padahal kontraksi biasa aja aku belum pernah tahu rasanya). dokter berusaha menyemangatiku.. tenang saja akan baik baik saja katanya, anaknya kan sehat.. hehe.. terima kasih dokter. dokter memberiku surat pengantar kalau kalau aku melahirkan segera.

Keluar dari ruang periksa aku masih tersenyum, karena ada 2 sahabatku yang lagi cek up. habis melahirkan masih sakit katanya bekas jahitannya yang tak kunjung sembuh. semoga cepet membaik ya mba.. dan bisa bermain dengan kenzie tanpa merasakan sakit lagi :).

sambil ngobrol kesana kemari ku hubungi suamiku dan menceritakan hasilnya, dan suamiku selalu menjadi malaikat buatku.. dengan ketanangannya selalu berusaha menenangkanku. dia masih di kantor saat itu karena rapat penting dan menjemputku ketika istirahat siang. i love my husband..:)

semakin cemas hingga tiba hari ini, keluarga, teman2 pada bertanya sudah lahiran belum.. hehe. terima kasih banyak atas perhatian dan doanya buatku. itu sangat berarti. hingga hari ini tanggal 19 Mei 2011. belum ada tanda2 dia akan hadir, ya Allah semakin cemaslah aku.

Entah berapa banyak kecemasan dalam benakku, terlintas lagi kata dokter yang akan melakukan tindakan kalau sampe tanggal 21 Mei 2011 belum lahir. ya Allah ku pasrahkan semua kepadaMu, ku ikhlaskan semua kepadaMu, ku mohonkan pertolongan padaMu. dan aku masih berharap dia akan lahir normal nantinya. aku yakin...

ku kumpulkan segenap semangatku hari ini, ku kumpulkan semua yang bisa kulakukan hari ini, agar aku bisa santai dan selalu tenang.

"Wahai Dzat yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, dengan rahmatMu hamba minta pertolongan"

"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Engkau jadikan mudah. dan jika engkau menghendaki, Engkau bisa menjadikan kesulitan itu menjadi mudah"

"Wahai pencipta jiwa yang berasal dari jiwa, Wahai Dzat yang melepaskan jiwa dari jiwa, Wahai Dzat yang mengeluarkan jiwa dari jiwa, selamatkanlah dia"

Sepenggal doa yang selalu berusaha ku panjatkan padaNya, semoga menjadi penenang hatiku.dan aku tak ingin membuat suamiku khawatir dengan perasaanku sekarang, melihatnya selalu semangat menyambut kehadiran buah hati kami, membuatku kembali optimis, dan aku tak mau berburuk sangka, dengan senyum dengan segala kepasrahanku aku sungguh siap menyambutnya.

Aku yakin Allah sudah mengaturnya, dan aku percaya Allah akan mempertemukan kami pada waktu yang tepat, di hari yang tepat yang telah Dia tentukan.

Laa haula wa laa quwwata illa billah..

--------------------------------------------------------
to be continue..