Kamis, 19 Mei 2011

:: Menanti Kehadiran Buah Hati Kami..(Bag 1)

Seperti biasanya pagi ini kami siap-siap untuk jalan pagi, bersama suami tercinta tentunya, Melewati rute yang sama setiap paginya, dan hampir ga ada perubahan. kami bertemu dengan orang yang sama di waktu yang sama pula. dengan bapak yang ramah yang hampir setiap bertemu dengan kedua anjingnya selalu menyapa kami, atau dengan ibu ibu penjual jajanan yang habis subuh sudah menggelar dagangannya.

Seperti biasanya pula, perasaanku masih ga tenang menunggu kehadiran calon anak kami, namun ku usahakan setenang mungkin dengan tersenyum dan selalu berprasangka baik padaNya, PadaNya yang memiliki seluruh hidup kami.

Mungkin terlalu berlebihan tapi sungguh itu yang aku rasakan sekarang, pengalaman pertama melalui hari hari menjadi calon ibu. Perasaan bahagia segera ingin melihat wajah putri kami (Kata dokter si cew hasil USG nya..:) ), namun terselip cemas, deg degan yang luar biasa. ya mungkin wajar untuk pengalaman pertama dan semua yang pertama.

Tak jarang bermimpi dia sudah hadir di antara kami, mungkin karena saking rindunya ingin melihatnya, kalau sudah begitu ku ajak deh calon anakku bercakap2, hehe walaupun aku tak tahu dia mengerti atau tidak, masih saja aku mengajaknya berbicara. dan mungkin saja dia tahu, karena setiap ku ajak bicara dia selalu membri respon tendangan dalam perutku yang semakin membuncit. walaupun aku tak mengerti dengan responnya, aku yakin dia tahu apa yang aku bicarakan padanya.

Periksa di dua rumah sakit yang berbeda dan memberi HPL yang berbeda, sebenarnya tidak masalah buatku yang penting dia sehat dan lahir dengan selamat jika sudah waktunya. i wish.. dan selama itu pula aku selalu berdoa dan tak henti memohon pertolongan serta kemudahan supaya lancar nantinya. amin..

Tanggal 25 April 2011 kakak Iparku melahirkan seorang putri yang cantik, dan di hari yang sama sahabatku juga melahirkan seorang putra yang tampan, yang perkiraan dokter maju ternyata. bahagia mendengar beritanya, senang melihat mereka sehat semuanya lahir dengan normal, walaupun sahabatku harus di pacu karena ketubannya sudah pecah duluan. tapi alhamdilillah semua sudah baik baik saja berkat pertolonganNya tentunya.

Sejak hari itu sudah ku siapkan mentalku hehe.. walaupun aku tak tahu kapan dia hadir diantara kami, tapi aku sudah kapan saja dia akan hadir. segala hal mulai kupersiapkan dan insyaallah sudah siap dan cukuplah untuk menyambut buah hati kami yang pertama.

Hari demi hari berlalu, sampe Hari perkiraan lahir sudah tiba. dan belum ada tanda-tanda dia akan lahir. ku utarakan ini dengan dokterku dulu yang memberikan perkiraan lebih dari 1 minggu setelah hari itu, dan jawabannya membuatku tenang. alhamdulillah, sedikit tenang, memberikan banyak masukan. dan beliau sekarang masih Di Luar Nergeri..:)

Harusnya hari itu aku cek up, tapi berhubung suamiku lagi ada kerjaan ku tunda dulu sampai suamiku sempat hehe.. tidak mau ambil resiko. kuperiksa lagi hari rabu HPL+3 dari perkiraan dokter yang sekarang di RS yang berbeda.di antar suamiku yang ijin sebentar di sela sela pekerjaannya. antri no 17. waa rame sekali hari ini di RS, Perawat cuma satu yang mondar mandir asisteni dokter dan tensi darah, kasian mbaknya hehe.. yang pada akhirnya membuat antrian semakin panjang dan lama.

akhirnya giliranku tiba, hari itu memang sudah kenceng2 perutku, mungkin karena kelamaan berdiri dan lama jalan paginya jadinya membuat perutku kenceng2 pas di RS, pas di usg masih kenceng akhirnya dokter melakukan PD, dan ternyata belum ada tanda-tanda. alhamdulillah semua baik, anaknya masih aktif bergerak dalam perut buncitku, posisinya masih bagus dan ketubanya masih banyak. dan BBbya mencapai 3,1 sekian.. "waah gehde ya dok" kataku, dokter bilang gpp masih normal kok ini. dokter yang selalu membuatku tenang ketika aku berkonsultasi dengannya.

Dokter bilang akan menunggu HPL+7 dan kalau sampai HPL+7 belum lahir mau dilakukan tindakan. ya Allah lemaslah badanku, sudah ku bayangkan betapa sakitnya di induksi atau dipacu (yg katanya 2 kali lipat sakitnya dari kontraksi biasa, hehe padahal kontraksi biasa aja aku belum pernah tahu rasanya). dokter berusaha menyemangatiku.. tenang saja akan baik baik saja katanya, anaknya kan sehat.. hehe.. terima kasih dokter. dokter memberiku surat pengantar kalau kalau aku melahirkan segera.

Keluar dari ruang periksa aku masih tersenyum, karena ada 2 sahabatku yang lagi cek up. habis melahirkan masih sakit katanya bekas jahitannya yang tak kunjung sembuh. semoga cepet membaik ya mba.. dan bisa bermain dengan kenzie tanpa merasakan sakit lagi :).

sambil ngobrol kesana kemari ku hubungi suamiku dan menceritakan hasilnya, dan suamiku selalu menjadi malaikat buatku.. dengan ketanangannya selalu berusaha menenangkanku. dia masih di kantor saat itu karena rapat penting dan menjemputku ketika istirahat siang. i love my husband..:)

semakin cemas hingga tiba hari ini, keluarga, teman2 pada bertanya sudah lahiran belum.. hehe. terima kasih banyak atas perhatian dan doanya buatku. itu sangat berarti. hingga hari ini tanggal 19 Mei 2011. belum ada tanda2 dia akan hadir, ya Allah semakin cemaslah aku.

Entah berapa banyak kecemasan dalam benakku, terlintas lagi kata dokter yang akan melakukan tindakan kalau sampe tanggal 21 Mei 2011 belum lahir. ya Allah ku pasrahkan semua kepadaMu, ku ikhlaskan semua kepadaMu, ku mohonkan pertolongan padaMu. dan aku masih berharap dia akan lahir normal nantinya. aku yakin...

ku kumpulkan segenap semangatku hari ini, ku kumpulkan semua yang bisa kulakukan hari ini, agar aku bisa santai dan selalu tenang.

"Wahai Dzat yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, dengan rahmatMu hamba minta pertolongan"

"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Engkau jadikan mudah. dan jika engkau menghendaki, Engkau bisa menjadikan kesulitan itu menjadi mudah"

"Wahai pencipta jiwa yang berasal dari jiwa, Wahai Dzat yang melepaskan jiwa dari jiwa, Wahai Dzat yang mengeluarkan jiwa dari jiwa, selamatkanlah dia"

Sepenggal doa yang selalu berusaha ku panjatkan padaNya, semoga menjadi penenang hatiku.dan aku tak ingin membuat suamiku khawatir dengan perasaanku sekarang, melihatnya selalu semangat menyambut kehadiran buah hati kami, membuatku kembali optimis, dan aku tak mau berburuk sangka, dengan senyum dengan segala kepasrahanku aku sungguh siap menyambutnya.

Aku yakin Allah sudah mengaturnya, dan aku percaya Allah akan mempertemukan kami pada waktu yang tepat, di hari yang tepat yang telah Dia tentukan.

Laa haula wa laa quwwata illa billah..

--------------------------------------------------------
to be continue..





Tidak ada komentar: